Bergaya Sambil "Nge-trek"
BILA Minggu pagi Anda jalan-jalan ke Jln. Bukit Raya Selatan No. 475, Punclut, Ciumbuleuit, Bandung, jangan heran kalau tiba-tiba bertemu dengan segerombolan anak muda berpakaian lengkap dengan sepeda motor keren berseliweran. Di tempat rimbun terlindung daun itulah mereka kerap berkumpul. Di satu rumah mungil berhalaman luas tetapi nyaris sama dengan gudang.
Para penggila motor trail berdatangan dari berbagai kota di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Purwakarta, dan masih banyak lagi. Ada juga yang berasal dari luar Jawa Barat seperti Yogyakarta, Bali, bahkan Kalimantan. Mereka tidak sekadar kumpul-kumpul, tetapi melakukan banyak kegiatan. Mulai dari mencoba trek-trek baru seputar Bandung, memodifikasi motor, atau bertukar informasi tentang produk terbaru motor.
Razi Yusuf yang akrab dipanggil Yayang selaku pemilik tempat mengaku sangat senang dengan kedatangan qff-roaders ini. Bahkan, ia juga bangga karena kebiasaan kumpul-kumpul itu menurut dia merupakan bukti, Kota Bandung sudah menjadi barometer bagi off-roaders. "Bayangkan saja, terkadang mereka datang ke sini hanya mencari helm atau aksesori," ujar Yayang.
"Fashion" motor
Motor bagi qff-roaders memang bukan sekadar tunggangan untuk balap, tetapi juga fashion (mode). Syarat utamanya, motor harus prima, aman, dan nyaman, juga gaya. Itu artinya keamanan, kenyamanan, dan gaya sama pentingnya bagi seorang mereka. "Kita tidak bisa main-main dengan motor. Sebab motor itulah kata kuncinya," ujar Yayang.
Ada banyak jenis sepeda motor yang digunakan qff-readers. Motor yang kini diimpikan mereka, kata Syafei, salah seorang pelaku pasar, adalah motor jenis endure Kelebihannya, endure dapat digunakan bermain di area mana pun. Sepeda motor en-duro juga mempunyai lampu, spesifikasi mesin semi balap, tahan lama, dan dipakai untuk jarak jauh.
Harga sepeda motor ini bervariasi, dengan kisaran antara Rp 17 juta s.d. Rp 100 juta. Dengan variasi cc berbeda-beda, ada yang 150 cc, 200 cc, sampai 400 cc. Selain sepeda motor trail untuk orang dewasa, terdapat juga trail untuk anak-anak. Ukurannya lebih kecil tetapi harganya sama dengan ukuran besar.
Sepeda-sepeda motor anyar ini biasanya dimodifikasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Biaya untuk mengubah itu berkisar antara Rp 6 juta s.d. Rp 7 juta. Biaya ini sudah termasuk penggantian ban. Untuk pakaian sebenarnya bebas. Akan tetapi, mereka rata-rata menggunakan setelan baju balap.
Syarat baju, sama halnya dengan sepeda motor harus memberi rasa aman dan nyaman. Pakaian qff-roader meliputi baju, body protector, sepatu bot khusus cross, kaus tangan, kacamata google, helm, pelindung sikut dan lutut, kidneybelt (untuk melindungi limpa turun), dan kupluk tipis.
Harga pakaian ini bermacam-macam sesuai dengan kelasnya. Ada kelas lokal menengah atas, ada juga kelas impor menengah atas. Untuk sepatu misalnya, berkisar antara Rp 450.000 s.d. Rp 8 juta, helm Rp 1,5 juta-Rp 9,5 juta. Akan tetapi, banyak juga aksesori dan pakaian buatan Cina yang berlisensi negara-negara asal. Para qff-roader akan mendandani motornya dan "jajan" pakaian serta berbagai aksesori pendukung bila tiba bulan Agustus.
Pada bulan itu, komunitas off-roaders tertua, Trabas mengadakan kegiatan rutin bernama Trabas Merdeka". Ajang ini sangat bergengsi karena seluruh qff-roader Indonesia saling bertemu dan mengadakan perjalanan bersama. Bahkan, mulai diminati pula oleh para qff-roader dari luar seperti dari Australia, Brunnei, dan Malaysia.
Uniknya, meskipun "jajan" dan "mendandani" motor sudah menjadi kebutuhan, tetapi ada juga tradisi saling memberi "lungsuran" pakaian dan aksesori bekas. Biasanya, kata Pri, karena sudah bosan menggunakan barang-barang itu. "Ingin sesuatu yang baru, tetapi yang ada juga masih bagus, kan mending diberikan, ini tidak terkecuali, siapa pun bisa saling memberi dan pakai lungsuran ini," ujar Pri menambahkan.